Selasa, 10 Maret 2015

On, Gimu dan Giri

sejarah dan kebudayaan jepang

semoga bisa membantu kalian dalam mempelajari kebudayaan jepang

A.    On「恩」

Konsep On
On merupakan istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada hutang psikologis dan sosial yang dikenakan kepada seseorang atas penerimaan-penerimaan atau kebaikan yang diterima dari orang lain.
On berarti rasa hutang budi. Dengan prinsip ini, seseorang akan merasa berutang setiap kali orang lain berbuat baik padanya. "Jika seseorang berbuat baik kepada kita, maka kita merasa harus membalas kebaikannya tersebut”.On adalah hutang psikologis dan sosial yang dikenakan pada seseorang atas penerimaan bantuan. Secara moral si penerima On wajib membalas bantuan atau pemberian yang telah ia terima.Seseorang yang menerima On akan merasa kedudukannya lebih rendah dari si pemberi (on jin).
Jenis-JenisOn:
子恩             : On yang diterima dari kaisar
親恩                : On yang diterima dari orangtua
主の恩            : On yang diterimadari majikan
師の恩            : On yang diterima dari guru
BentukOn       :
Searah                         : tidak mengharapkan balasan
Dua arah          : mengharapkan balasan
Contoh ungkapan-ungkapanyang digunakan  padaOn
a.       有難う(ありがとう)        : terima kasih (hal yang sukar/menyusahkan ini)
b.      済みません(すみません): maaf permisi, (ini tiada berakhir, terimakasih)
c.       忝い (かたじけない)    : saya merasa berterima kasih sekali (saya merasa malu  tidak bisa menyelesaikan sendiri, malah dibantu)

B.     Gimu「義務」
Konsep Gimu
1.      Menurut  Benedict  (1982:125).
Gimu adalah pembayaran kembali dari kewajiban yang dianggap masih belum cukup, dan tidak ada batas waktu pembayarannya.

Menurut Mattulada dalam Nur Aini (2005:28),Gimu merupakan sekumpulan kewajiban atau tugas yang dipunyai seseorang sejak kelahirannya sampai kepada kematiannya untuk dilaksanakan tanpa batas dan tanpa akhir.Gimu merupakan suatu bentuk kewajiban atau tugas kepada lingkungan keluarga terdekat, kepada penguasa yang menjadi simbol negerinya yang telah mengikat kesetiaannya semenjak seseorang itu lahir dalam lingkungan keluarga dan bangsanya.  On yang diterima dengan pembayaran kembali secara gimusama sekali tidak dapat dihindari oleh setiap orang Jepang. Namun karena tidak ada ketentuan mengenai bentuk, cara dan waktu pembayarannya, maka seseorang tidak merasa keberatan untuk menerima On dengan resiko gimu ini. Artinya tidak ada rasa terpaksa dan keengganan di dalam  melakukan pembayaran terhadap On yang diterima, karena gimu adalah suatu kewajiban moral yang tidak terlalu mengikat.
Jenis-Jenis gimu ada dua yaitu;
1.      CHU
Chu adalah salah satu jenis kewajiban gimu yang ditujukan kepada kaisar, hukum dan negara.Kewajiban Gimu Chu adalah konsep balas budi dari pengikut terhadap tuan, bukan balas budi terhadap orang tuanya. Dalam zaman edo konsep Chu adalah balas budi bushi terhadap tuan, balas budi tuan terhadap shogun, sehingga konsep Chu ini bertumpuh ditangan shogun (Situmorang 1995:67).
Benedict (1982:133) mengatakan bahwa konsep Chu adalah pemimpin sekuler yaitu shogun. Kesetiaan pada shogun sering bertentangan dengan kesetiaan bushi kepada tuan. Kesetiaan pada shogun dirasakan sesuatu yang terpaksa sehingga dikatakan terasa dingin, tidak sehangat kesetiaan terhadap tuan.  Oleh karena itu orang Jepang berpendapat bahwa patuh pada hukum merupakan pembayaran kembali atas utangnya kepada kaisar.
Chu dianggap sebagai on tertinggi yang harus diutamakan sebelum on lainnya. Mengapa Kaisar? Karena Kaisar menempati posisi tertinggi dalam lingkup kehidupan orang Jepang.Pengabdian kepada Kaisar berarti pengabdian terhadap negara.Nilai keberanian pada Bushido banyak diterapkan orang Jepang dalam mempertahankan negerinya, seperti pasukan Kamikaze yang berani mati pada Perang Dunia II.
2.      KO
Ko adalah kewajiban terhadap orang tua dan nenek moyang (yang dimaksud terhadapketurunannya), Benedict (1982:125).
Kewajiban Gimu Ko adalah pembayaran On kepada orang tua sendiri, yaitu setiap orang Jepang telah menyadari telah menerima On dari orang tuanya masing-masing. On tersebut adalah segala hal yang telah dilakukan oleh orang tuanya untuk membesarkannya hingga  mampu mandiri. Di Jepang tidak ada ungkapan yang mengatakan “gimu bapak terhadap anak-anaknya” dan semua tugas seperti itu dicakup oleh Ko kepada orang tua dan kepada orang tuanya orang tua (leluhur). Kepala keluarga bertugas mencari nafkah kepada anak-anaknya, mendidik putra-putranya dan adik-adik lelakinya mengurus pengolahan tanah keluarga, tempat berlindung kepada sanak keluarga yang memerlukan.

C. Giri「義理」
Giri secara harfiah dapat diartikan sebagai kewajiban moral yang merujuk kepada kewajiban-kewajiban sosial yang bersifat normatif dan etis yang menghendaki orang Jepang untuk berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat dalam berhubungan dengan individu lain. Sedangkan menurut Nihon kokugo Daijiten (1993:456) giri disimpulkan sebagai hutang budi, menjaga nama baik, kewajiban-kewajiban yang harus dijalankan dalam hubungan manusia. Artinya, jika seseorang telah menerima sesuatu kebaikan dari orang lain maka ia harus membalas kebaikan itu. Akan tetapi, jika seseorang tidak menjalankan giri, maka ia akan dikenal sebagai orang yang melalaikan giri dan tidak akan mendapatkan respek dari lingkungannya. Menurut Minamoto (1996:27) giri adalah perasaan yang berasal dari perasaaan alami manusia untuk membalas atau mengembalikan budi baik yang telah diterima dari orang lain, selain orang yang mempunyai hubungan intim/khusus, seperti hubungan antara orang tua dan anak atau hubungan antara suami dan istri.

Menurut Benedict, giri memiliki dua pembagian yang jelas yaitu:
1.      Giri kepada dunia, yaitu kewajiban membayar kembali on kepada sesamanya.
2.      Giri kepada nama sendiri, yaitu kewajiban untuk tetap menjaga nama serta reputasi.

Giri kepada dunia:

a.       Giri seseorang terhadap keluarga mertuanya, seperti:
Ayah giri (ayah mertua). Ibu giri (ibu mertua), pria/wanita giri (saudara ipar), suami/istri giri (suami/istri yang dipilihkan oleh orangtua)
b.      Giri terhadap paman, bibi, serta keponakan laki-laki dan perempuan.
c.       Giri seorang pengikut terhadap tuannya dan sesama rekan prajurit (samurai)
d.      Girikepada orang yang telah berjasa

Giri kepada nama sendiri:
a.       Giri membalas dendam dan bunuh diri sebagai bagian dari membersihkan reputasinya atas suatu penghinaan.
b.      Giri seseorang untuk mengakui kegagalan atau ketidak tahuannya ketika melaksanakan jabatannya.
c.       Giri untuk berlaku tenang, terkendali dan tidak memperlihatkan perasaan yang merupakan pengendalian diri yang wajib dimiliki orang Jepang.
Pemenuhan kewajiban giri yang kurang dari nilai yang telah diterima menyebabkan seseorang dicap sebagai orang yang tidak tahu giri, sedangkan pengembalian yang melebihi dari apa yang telah diterima maka itu akan membuat orang lain menjadi terbebani. Jadi giri merupakan kewajiban untuk mengembalikan semua kebaikan yang pernah diterima seseorang dari orang lain dengan nilai yang sama.
Bentuk giri lain yang ada sekarang yaitu Coklat Giri / Giri Choco 義理チョコ, coklat giri ini diberikan kepada sahabat,guru, orang tua dan atasan.




D. On, Gimu dan Giri di Jepang dewasa ini

Seiring dengan berkembangnya jaman serta globalisasi di seluruh dunia, perubahan dalam lini masyarakat pun tak bisa dihindari.Hampir semua negara mengalami perubahan mendasar pada masyarakatnya masing-masing, entah itu perubahan kepada yang baik maupun yang buruk.Begitu pula dengan negara Jepang.Dalam perkembangan tekhnologi dan ekonominya yang hebat, Jepang saat ini juga mempunyai beberapa masalah yang menimbulkan keresahan bagi pemerintah Jepang.Salah satu masalah yang muncul adalah shinjinrui yang berarti ‘ras yang baru’. Generasi Jepang yang lahir pada tahun 1970-an hingga sekarang. Mereka ini punya sedikit atau tidak sama sekali pengalaman akan trauma pasca perang seperti yang diderita orang tuanya. Justru sebaliknya, mereka ini hanya mengalami keadaan ketika Jepang sudah menjadi negara kaya, sukses dan kehidupan yang mudah. Untuk generasi ini, kerja keras, pengabdian diri kepada perusahaan dan negara, dan pengorbananmasa kiniuntuk masa depanadalah konsep yang asing. Mereka banyak yang sudah berkeliling dunia dan melihat gaya hidup negara lain, terutama Amerika, dan mereka ingin hidup seperti itu. Sehingga pemberontakan terhadap kebiasaan/norma lama makin bermunculan yang akan berpengaruh terhadap masa depan negara Jepang.
Pemberontakan generasi muda Jepang saat ini adalah contoh dari menurunnya makna on, gimu, dan giri bagi mereka. Beberapa masalah yang muncul saat ini seperti hikikomori, otaku, bankonka, parasite single, soshoukukei danshi, freeter dan sebagainya jika ditilik dari beberapa segi maka bisa didapatkan bukti bahwa itu terjadi karena on, gimu dan giri sudah tidak dihargai. Kami ambil contoh masalah bankonka (telat nikah) .Di jepang, gimu seorang anak kepada orangtuanya salah satunya adalah mengikuti keinginan orangtua jika disuruh menikah atau dijodohkan.Hal ini telah mengalami perubahan dimana para wanita atau pria di jepang enggan menikah, merasa bahwa menjalin ikatan pernikahan itu hanya menyusahkan dan membebani.


E. On, gimu dan giri di Indonesia.
Praktek on, gimu dan giri(balas budi) itu berbeda bentuknya di Indonesia. Sejak kecil kita ditanamkan nilai-nilai luhur yang harus dilakukan individu agar menjadi orang yang baik, seperti membantu orang lain tanpa pamrih. Hal ini bertentangan dengan  konsep balas budi di Jepang. Kita diajarkan untuk tidak mengharapkan balasan karena seharusnya tiap manusia itu memang harus saling membantu (gotong royong).Tetapi hal ini juga tidak selamanya baik, kami mencoba mengambil contoh orang yang berutang. Sudah jadi berita umum dan contoh nyata disekitar kita, banyak orang yang berutang jika tidak ditagih, mereka tidak bakal mengembalikan sesuai janjinya atau karena ia meminjam uang pada saudaranya, maka merasa bahwa uang itu dianggap sebagai pemberian. Ini karena tidak adanya rasa on, gimu dan giri di masyarakat Indonesia.




SKEMA ON, GIMU, GIRI
義務(GIMU) :1.CHU 2.KO. (Sifatnya:Tidak terbatas)

義理(GIRI):1.Giri terhadap Dunia
2.Giri terhadap nama baik
(Sifatnya Terbatas)


MAKALAH ON, GIMU, GIRI
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 6
Arini Ambarwati                                       (105110201111066)
Novi Ratna Ning Tyas                              (105110201111074)  
Mas Achmada Syarifah Ayu Al-arini       (105110201111051)
Radiantiza Ovia U.                                          (0911120160)



JURUSAN BAHASA dan SASTRA
PROGRAM STUDI SI SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013

DAFTAR PUSTAKA

Ma. Àngels Trias i Valls M.A.Thesis submitted in fulfilment of the requirements of the degree of Ph.D. in Anthropology of the Faculty of Arts, The Queen’s University of Belfast.November1999.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30992/3/Chapter%20II.pdf
http://repository.binus.ac.id/content/N0562/N056286493.ppt
eprints.lib.hokudai.ac.jp/dspace/bitstream/2115/.../19(2)_PL99-114.pdf‎




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kisi kisi soal ujian visa prancis

Hallo teman teman yang mau menghadapi ujian bhs prancis untuk dapetin visa aku ada beberapa kisi kisi. Ini soal seingat saya ketika melakuka...